Melihat karena Cahaya, Mendengar karena Bunyi

A. Cahaya dan Sifatnya

Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga dapat merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu yang menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta keindahan alam yang beraneka warna.


1. Sifat-sifat Cahaya

  • Cahaya merambat lurus
  • Cahaya bisa dipantulkan
  • Cahaya bisa menembus benda bening
  • Cahaya bisa dibiaskan
  • Cahaya bisa diuraikan
  • Ketika cahaya dihalangi akan terbentuk bayangan

2. Mengenal Jenis Cermin

Cermin merupakan benda yang dapat memantulkan cahaya dari benda yang berada di sekitarnya. Cermin terdiri dari banyak jenis dengan sifatnya masing-masing, yaitu:

a. Cermin datar

Cermin datar memiliki permukaan yang datar pada bagian pemantulannya dan biasanya terbuat dari kaca. Di belakang kaca dilapisi logam tipis mengkilap sehingga tidak tembus cahaya. Saat kita berdiri di depan cermin datar, kita bisa melihat pantulan yang sama persis ukurannya dengan diri kita.

b. Cermin cembung

Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola, tetapi bagian muka cermin cembung melengkung ke luar. Pada cermin cembung, bayangan terlihat lebih kecil dan jauh. Selain itu, area di belakang kalian akan terlihat lebih lebar.

c. Cermin cekung

Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk cekungan. Pada cermin cekung, kalian akan terlihat lebih besar. Jika kalian bercermin dari jauh, kalian akan melihat bayangan yang terbalik. Namun, semakin kalian mendekat, bayangan akan kembali tegak dan semakin membesar.

B. Melihat karena Cahaya

1. Bagian Mata dan Fungsinya

a. Bagian Mata yang Terlihat dan Fungsinya

1. Alis

Alis berfungsi untuk melindungi mata kita dari air atau keringat agar tidak masuk ke dalam mata.

2. Bulu mata

Melindungi mata kita dari benda asing seperti debu atau kotoran.

3. Pupil

Pupil merupakan bagian mata di tengah iris. Merupakan celah tempat masuknya cahaya ke bagian dalam mata.

4. Iris

Bagian mata yang berwarna. Berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

5. Lipatan mata

Kulit yang melindungi bagian depan bola mata. Berfungsi juga untuk membasahi bagian depan mata dengan air mata saat mengedip.

6. Selaput putih

Bagian berwarna putih dan keras pada bola mata. Otot-otot yang membuat mata kita bergerak menempel pada sklera. Berfungsi juga untuk melindungi bagian penting dalam mata.

b. Bagian Dalam Mata dan Fungsinya

1. Kornea

Selaput bening yang melindungi bagian depan mata. Berfungsi seperti jendela mata, yaitu tempat masuknya cahaya ke dalam mata.

2. Lensa

Berfungsi memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina.

3. Otot siliaris

Otot di dekat lensa yang berfungsi mengubah bentuk lensa mata.

4. Retina

Selaput yang terletak paling belakang dan peka terhadap dorongan cahaya. Retina menerima cahaya dan menyampaikan informasi pada saraf mata.

5. Saraf mata

Saraf ini meneruskan sinyal bayangan yang ditangkap retina beserta warna dan menghubungkan ke bagian khusus di otak.

c. Bagaimana Kita Melihat?

Proses mata dapat melihat benda dimulai ketika cahaya mengenai suatu objek yang kemudian dipantulkan ke arah mata. Cahaya tersebut akan masuk ke mata melalui kornea dan diatur jumlahnya oleh pupil. Selanjutnya, lensa mata akan memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina, sehingga membentuk bayangan. Informasi mengenai bayangan tersebut akan diteruskan oleh saraf mata ke otak untuk diterjemahkan menjadi objek yang kita lihat.

d. Gangguan Penglihatan pada Manusia

1. Rabun jauh

Rabun jauh merupakan ketidakmampuan mata melihat benda dalam jarak jauh secara jelas. Penyebabnya bisa perilaku tidak sehat, seperti: membaca sambil tiduran, membaca dengan penerangan minim, terlalu lama melihat layar televisi, komputer, telepon pintar, melihat layar atau buku terlalu dekat, atau kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A. Penderita rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan kacamata minus.

2. Rabun dekat

Rabun dekat merupakan ketidakmampuan mata melihat benda dalam jarak dekat secara jelas. Rabun dekat bisa disebabkan karena faktor usia dan umumnya mulai terjadi pada usia 40 tahun. Disebut juga dengan mata tua. Gangguan mata ini dapat dibantu dengan menggunakan kacamata rangkap (untuk mata tua) dan kacamata plus (untuk rabun dekat).

3. Mata silindris

Mata silindris merupakan kondisi kelainan lengkungan pada kornea menyebabkan cahaya yang masuk tidak fokus pada retina. Penyebabnya bisa karena kebiasaan buruk, seperti membaca atau menonton televisi dengan posisi miring, membaca dan menonton sambil tiduran, atau karena faktor keturunan. Gangguan tersebut bisa dibantu dengan penggunaan kacamata silindris.

C. Bunyi dan Sifatnya

Bunyi adalah sesuatu yang terdengar (didengar) atau ditangkap oleh telinga, yang merupakan salah satu jenis gelombang. Gelombang bunyi membentuk gelombang longitudinal, karena partikel-partikel medium bergerak dengan arah getar yang sejajar dengan arah rambat.

1. Sifat Bunyi

a. Merambat melalui Media

Bunyi hanya bisa merambat dengan adanya media perambatan. Jika tidak melalui media, bunyi tidak bisa sampai ke telinga kita. Media perambatan bunyi ada 3, yaitu benda padat, cair, dan gas.

b. Bunyi dapat Dipantulkan

Bunyi dapat dipantulkan apabila mengenai permukaan benda yang keras, contohnya kayu, besi, permukaan dinding, dan lain-lain.

c. Bunyi dapat Dibiaskan

Bunyi dapat dibiaskan jika melewati bidang batas dari dua media yang berbeda. Contohnya yaitu suara petir di malam hari terdengar lebih keras daripada di siang hari. Ini terjadi karena kerapatan udara di siang hari lebih renggang dibanding pada malam hari.

2. Tinggi Rendah Bunyi

Bunyi dari sebuah benda berubah bergantung pada seberapa cepat benda tersebut bergetar. Ketika benda bergetar sangat cepat maka akan timbul bunyi yang tinggi, contohnya suara peluit dan kicau burung.  Sebaliknya, benda yang bergetar dengan lambat akan menimbulkan bunyi yang rendah. Contohnya suara anjing menggonggong, drum, dan detak jantung kita.

3. Intensitas bunyi

Intensitas bunyi adalah seberapa keras sebuah bunyi terbentuk. Suara yang keras, seperti petir memiliki intensitas yang tinggi. Suara yang pelan, seperti suara orang berbisik atau suara senandung musik memiliki intensitas yang rendah.

D. Mendengar karena Bunyi

1. Bagian-bagian Telinga

a. Telinga bagian luar

Telinga bagian luar yang terdiri dari daun telinga (pinna) dan lubang telinga. Daun telinga sendiri berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara dan mengantarkan ke gendang telinga melalui lubang telinga.

b. Telinga bagian tengah

Telinga bagian tengah terdiri dari osikel dan saluran eustachius. Osikel merupakan tulang yang berfungsi sebagai penyusun telinga bagian tengah, yaitu tulang martil,landasan,dan sanggurdi.

c. Telinga bagian dalam

Telinga bagian dalam terdiri dari koklea yaitu saraf-saraf pendengaran. Koklea mempunyai bentuk seperti siput dan sekitar koklea akan tumbuh bulu halus yang berfungsi untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal di saraf pendengaran.

2. Mengetahui Cara Telinga Bekerja

Semua bunyi membuat udara bergetar. Getaran bunyi mengenai gendang telinga yang berupa selembar kulit tipis. Saat itulah gendang telinga juga mulai bergetar. Getaran dari gendang telinga diteruskan melalui 3 tulang pada telinga bagian dalam dan akhirnya menuju koklea. Di dalam koklea getaran tersebut akan di tangkap rambut-rambut halus dan diteruskan oleh saraf menuju ke otak.

3. Gangguan Pendengaran

a. Tuli, yaitu berkurangnya kemampuan mendengar. Tuli bisa disebabkan:
  • gendang telinga pecah,
  • lubang telinga tersumbat,
  • rusaknya saraf pendengaran,
  • pengapuran tulang pendengaran.
b. Otitis media, yaitu infeksi pada telinga bagian tengah yang disebabkan oleh kuman. Di dalam rongga telinga bagian tengah terdapat nanah.
c. Otosklerosis, yaitu tumbuhnya tulang pendengaran yang berlebihan sehingga penghantaran suara terganggu.

Comments