Cerita Tentang Daerahku

A. Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu?

Setiap daerah pasti memiliki kejadian masa lalu yang mungkin diceritakan secara turun-temurun. Cerita mengenai berbagai hal yang benar-benar terjadi di masa lalu inilah yang disebut dengan sejarah. Jauh sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wilayah Indonesia merupakan bagian-bagian dari banyak kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini juga yang turut membantu berkembangnya Indonesia menjadi sebuah bangsa.

1. Kerajaan-kerajaan yang pernah berkembang di Nusantara

a. Kerajaan Bercorak Hindu

1. Kutai
Berdiri : 400 Masehi
Pusat kekuasaan : Kalimantan Timur
Nama Raja : Kudungga; Aswawarman; Mulawarman
Peninggalan : Prasasti/Stupa berbentuk tugu batu bertuliskan huruf Pallawa

2. Tarumanegara
Berdiri : 450 Masehi 
Pusat kekuasaan : Bogor, Jawa Barat
Nama Raja : Purnawarman
Peninggalan : Prasasti Kebon Kopi; Prasasti Jambu; Prasasti Muara Cianten; Prasasti Tugu, Prasasti Lebak.

3. Kalingga
Berdiri : 674 Masehi 
Pusat kekuasaan : Jawa Tengah
Nama Raja : Ratu Shima
Peninggalan : Prasasti Tukmas; Prasasti Sojomerto l; Candi Angin; Candi Bubrah.

4. Mataram Hindu
Berdiri : 730 Masehi
Pusat kekuasaan : Jawa Tengah
Nama Raja : Sanjaya; Rakai Panangkaran; Raja Balitung
Peninggalan : Kompleks Candi Prambanan.

5. Kediri
Berdiri : 1117 Masehi
Pusat kekuasaan : Jawa Timur
Nama Raja : Jayabaya; Kertajaya
Peninggalan : Prasasti Padlegan, Prasasti Hantang, Kitab-kitab karya Mpu Panuluh dan Mpu Sedah.

6. Singosari
Berdiri : 1222 Masehi
Pusat kekuasaan : Jawa Timur
Nama Raja : Ken Arok; Kertanegara
Peninggalan : Candi Jago, Candi Kidal, Candi Singosari, Candi  Kagenengan

7. Majapahit
Berdiri : 1292 Masehi
Pusat kekuasaan : Jawa Timur
Nama Raja : Raden Wijaya; Jayanegara; Hayam Wuruk
Peninggalan : Candi Penataran; Candi Tikus; Candi Sumber Jadi; Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, yang menuliskan kata Pancasila

b. Kerajaan Bercorak Buddha

1. Sriwijaya
Berdiri : 600 Masehi
Pusat kekuasaan : Sumatera Selatan
Nama Raja : Balaputradewa; Sri Sanggrama Wijaya
Peninggalan : Prasasti Kedukan Bukit; Prasasti Talang Tuo; Prasasti Telaga Batu; Prasasti Kota Kapur.

2. Mataram Buddha
Berdiri : 750 Masehi
Pusat kekuasaan : Jawa Tengah
Nama Raja : Bhanu; Wisnu; Indra; Samaratungga
Peninggalan : Candi Kalasan; Candi Sewu; Candi Pawon; Candi Mendut; Candi Borobudur; Candi Ngawen.

c. Kerajaan Bercorak Islam

1. Samudra Pasai
Berdiri : abad 13
Pusat kekuasaan : Nanggroe Aceh Darussalam 
Nama Raja : Sultan Malik As-Salih; Sultan Malik At-Tahir; Sultan Ahmad; Zaenal Abidin
Peninggalan : Batu Nisan Makam Sultan Malik As-Salih; Cakra Donya (sebagai hadiah dari Kaisar Cina).

2. Aceh
Berdiri : 1514 M
Pusat kekuasaan : Nanggroe Aceh Darussalam 
Nama Raja : Ali Mughayat; Salahuddin; Alauddin Riayat Syah; Sultan Iskandar Muda I; Iskandar Tsani (Sultan Iskandar Muda II); Ratu Tajul Alam Safiatuddin Syah
Peninggalan : Monumen Darussalam; Makam Sultan Iskandar Muda I; Kherkoff (kuburan serdadu Belanda).

3. Demak
Berdiri : 1400 M
Pusat kekuasaan : Demak, Jawa Tengah
Nama Raja : Raden Patah; Adipati Unus; Sultan Trenggono; Pangeran Hadiwijaya
Peninggalan : Masjid Agung Demak; Piring Campa; Saka Tatal (tiang utama masjid); Bedug dan Kentongan.

4. Banten 
Berdiri : 1400 M
Pusat kekuasaan : Serang, Banten
Nama Raja : Sultan Hasanuddin; Syekh Maulana Yusuf; Maulana Muhammad; Pangeran Ratu; Sultan Ageng Tirtayasa
Peninggalan : Masjid Banten; Benteng Speelwijk; Meriam Kuno Ki Amuk.

5. Ternate
Berdiri : 1500 Masehi
Pusat kekuasaan : Maluku Utara
Nama Raja : Sultan Zaenal Abidin; Sultan Hairun; Alauddin Riayat Syah; Sultan Baabullah
Peninggalan : Istana Sultan Ternate; Benteng Kerajaan Ternate; Masjid Ternate.

6. Tidore
Berdiri : 1500 Masehi
Pusat kekuasaan : Maluku
Nama Raja : Sultan Mansur; Sultan Nuku
Peninggalan : Benteng peninggalan Portugis dan Spanyol.

7. Gowa
Berdiri : 1600 Masehi
Pusat kekuasaan : Makassar, Sulawesi Selatan
Nama Raja : Sultan Alauddin; Muhamad Said; Sultan Hasanuddin
Peninggalan : Benteng Ujung Pandang; Makam Sultan Hasanuddin

2. Peninggalan Masa Kerajaan Hindu Buddha

a. Candi
Bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dulu)

b. Arca
Patung yang terbuat dari batu yang dipahat menyerupai manusia atau binatang

c. Seni Ukir
Hasil seni ukir atau seni pahat yang dapat dijumpai sebagai hiasan pada dinding candi

d. Karya Sastra
Peninggalan kitab-kitab bersejarah seperti kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang mana terdapat kalimat Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan persatuan Negara Indonesia

e. Bahasa dan Tulisan
Peninggalan dari masa kerajaan Hindu Buddha yang menggunakan bahasa Sansekerta dengan tulisan huruf Pallawa seperti yang tertulis pada prasasti- prasasti

3. Peninggalan Masa Kerajaan Islam

a. Masjid
Salah satu peninggalan Islam di Indonesia yang paling banyak ditemukan

b. Batu Nisan
Bentuk bangunan penanda dimakamkannya jenazah seseorang

c. Seni Pertunjukan
Seni yang digunakan para ulama terdahulu sebagai media untuk menyebarkan agama Islam seperti wayang, seni tari dan seni musik

d. Karya Sastra
Seni sastra pada masa perkembangan Islam di Indonesia umumnya berkembang di sekitar Selat Maluku dan Pulau Jawa, Pada umumnya berisi ajaran khusus, misal tasawuf, filsafat kemasyarakatan dan tuntunan budi pekerti

e. Kaligrafi
Kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf arab dengan gaya dan susunan yang indah. Peninggalan kaligrafi pada masa Islam dapat ditemukan sebagai hiasan ukir dan tulis

f. Keraton
Keraton tempat kediaman raja beserta keluarga dan juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan

g. Seni Ukir
Seni Ukir peninggalan kerajaan Islam biasanya berupa hiasan bentuk dedaunan dan bunga

B. Daerahku dan Kekayaan Alamnya

Indonesia memiliki beragam jenis biji kopi. Ada Kopi Aceh Gayo, Kopi Toraja, Kopi Papua Wamena, Kopi Kintamani Bali, Kopi Flores Bajawa, Kopi Java Ijen Raung, Kopi Rangsang Meranti Riau, dan masih banyak lagi. Hal yang paling luar biasa, kopi dari Aceh hingga Papua memiliki karakteristik dan cita rasa yang berbeda-beda.

Ternyata beberapa hewan pun memiliki lingkungan-lingkungan tertentu untuk tumbuh dan berkembang biak. Itu sebabnya, di beberapa daerah kita mudah menemukan ikan mas, tetapi di daerah lainnya kita hanya menemukan ikan bandeng.

C. Masyarakat di Daerahku

Perkembangan suatu daerah ternyata juga memengaruhi kehidupan masyarakat. Mata pencaharian penduduk dapat berubah seiring perkembangan daerahnya. Misalnya, daerah yang dahulu lahan pertanian atau perkebunan lalu berkembang menjadi kawasan industri. Maka umumnya sebagian penduduknya akan berganti profesi. Dari petani menjadi karyawan pabrik.

Perkembangan dan pembangunan daerah juga membuat adanya kesempatan membuka usaha baru. Usaha yang dilakukan dapat menjual produk, seperti membuka toko, warung, restoran, atau kafe. Dapat juga menyediakan jasa, seperti jasa transportasi, penginapan, dan juga pemandu wisata.

Seiring dengan banyaknya pendatang yang masuk ke suatu daerah, ada budaya yang mungkin juga berubah atau mengalami pergeseran. Kemudian, muncullah istilah akulturasi dan asimilasi. Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih. Sedangkan, asimilasi adalah penyatuan atau pembauran dua kebudayaan asli menjadi kebudayaan baru. Biasanya terjadi karena adanya interaksi dalam waktu yang lama sehingga menghasilkan kebudayaan campuran.


Comments

Popular Posts