Sistem Gerak (SMP Kelas 8)

Manusia bergerak menggunakan otot sebagai alat gerak aktif dan rangka sebagai alat gerak pasif. Rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh, memberi bentuk tubuh, melindungi organ-organ tubuh yang penting, tempat melekatnya otot, dan tempat pembentukan sel darah. 

TULANG 
Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi: 
Tulang Rawan (Kartigo) 
Tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), matriks (kondrin), zat perekat berupa kolagen, dan mengandung sedikit zat kapur. 
Ada 3 jenis tulang rawan. 
a. Tulang rawan hialin 
Terdapat pada cincin batang tenggorokan, cuping hidung, persendian, dan antara tulang rusuk dan tulang dada. 
b. Tulang rawan elastis 
Bersifat lentur, terdapat pada epiglotis dan bagian luar telinga. 
c. Tulang rawan fibrosa 
Bersifat kurang lentur, terdapat pada antarruas tulang belakang. 
Tulang Keras (Estelon) 
Ada 2 macam tulang berdasarkan matriks-nya, yaitu tulang spons (karang)/berongga, dan tulang kompak. Berdasarkan bentuknya tulang keras dibedakan menjadi: 
a. Tulang pipa 
Contoh: tulang paha, lengan, betis, kering, hasta, dan pengumpil. 
b. Tulang pipih 
Contoh: tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak. 
c. Tulang pendek 
Contoh: pergelangan kaki dan tangan. 
d. Tulang tak beraturan 
Terdapat pada wajah dan tulang belakang. 

Pembentukan Tulang 
Dimulai setelah terbentuknya tulang rawan. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi. 

Susunan Rangka Manusia 
Dibagi menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular (anggota tubuh). 
a. Rangka aksial, terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan rusuk. 
b. Rangka apendikular, terdiri atas rangka atas dan bawah. Rangka atas terdiri dari gelang bahu dan tulang tangan. Rangka bawah terdiri dari gelang panggul dan tulang kaki. 

Gambar rangka manusia

Hubungan Antartulang 
Hubungan antartulang disebut artikulasi. Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan disebut persendian. 
Berdasarkan ada tidaknya gerakan, artikulasi dibedakan menjadi: 
a. sendi mati, contoh: sendi antartulang tengkorak, 
b. sendi kaku, contoh: antarruas tulang belakang, antara tulang rusuk dan dada, dan antara tulang betis dan tulang kering. 
c. sendi gerak, dibedakan menjadi: 
1) Sendi engsel → hanya dapat digerakkan satu arah. 
Contoh: pada lutut, siku, dan ruas antarjari. 
2) Sendi peluru → memungkinkan gerakan ke segala arah. 
Contoh: antara gelang bahu dan lengan atas. 
3) Sendi putar → gerakan memutar 
Contoh: tulang atlas dan tulang leher. 
4)Sendi pelana → ujung berporos, bentuk-nya seperti orang menunggang kuda 
Ada pada tulang ibu jari dan telapak tangan dengan jari tangan. 
OTOT 
Jenis-jenis Otot:
Pembeda Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung
sel berbentuk memanjang dengan inti sel di pinggir berbentuk gelondong dengan inti sel terletak di tengah berbentuk seperti otot lurik dengan inti sel di tengah
cara kerja secara sadar tidak sadar tidak sadar
respon cepat lamban berkontraksi secara periodik
contohotot rangkaotot di dalam organ pencernaanotot jantung

Sifat Kerja Otot 
a. Antagonis, yaitu kerja 2 otot berlawanan. Jika yang satu berkontraksi yang lain relaksasi 
Contoh: 
fleksi dan ekstensi pada sendi siku dan lutut, 
abduksi dan adduksi pada sendi lengan atas dan sendi paha, 
pronasi dan supinasi pada telapak tangan, 
depresi dan elevasi ketika kepala menunduk dan menengadah. 
b. Sinergis, yaitu kerjanya saling kerja sama. 
Contoh: otot pronator teres dan kuadratus pada telapak tangan. 

GANGGUAN DAN KELAINAN SISTEM GERAK 
Gangguan dan Kelainan Tulang 
a. Skoliosis: tulang belakang membengkok ke kiri atau ke kanan. 
b. Lordosis: tulang belakang membengkok ke depan. 
c. Kifosis: tulang belakang membengkok ke belakang. 
d. Fraktura: patah tulang. 
e. Osteoporosis: tulang keropos. 
f. Rakitis: kaki bengkok berbentuk O atau X. 
Gangguan pada persendian 
a. Atritis eksudatif: sendi bernanah. 
b. Artritis sika: sendi kering. 
c. Dislokasi: sendi bergeser. 
d. Terkilir. 
e. Ankilosis: sendi menyatu sehingga tidak bisa digerakkan 
Gangguan dan Kelainan Otot 
a. Atropi: otot mengecil dan tidak kuat digerakkan. 
b. Hipertropi: otot membesar. 
c. Kram: kejang otot. 
d. Tetanus: otot terus-terus berkontraksi. 
e. Miestenia gravis: otot melemah. 

Download materi (link)


Comments

Popular Posts